Sumber #No1 Syurga Makanan Seantero Malaysia & Asia

  • 728K followers
  • 316K followers
  • 102.1K Followers
Home » Berita » Restoran Konsep Maki Memaki Tidak Boleh Diterima Orang Sini, Perlu Strategi Lebih Mantap Sesuai Dengan Budaya Lokal

Restoran Konsep Maki Memaki Tidak Boleh Diterima Orang Sini, Perlu Strategi Lebih Mantap Sesuai Dengan Budaya Lokal

Kategori:
restoran konsep maki memaki

Hidup di dalam zaman ketika semua industri sedang giat bersaing, peniaga memerlukan cara kreatif yang tersendiri untuk terus maju ke hadapan dan segera tumbuh dalam persaingan pesat. Jika kita menawarkan sesuatu yang lain dari orang lain, pasti orang akan datang untuk mencari dan merasai sendiri keunikan yang kita tawarkan.

Oleh itu, wujudlah restoran yang sengaja menghantar makanan lambat serta mencarut dan memaki pelanggan sebagai cara marketing mereka yang tersendiri. Restoran yang dinamakan Karen’s Diner tersebut menyediakan servis paling teruk untuk pelanggan yang berkunjung.

Lokasi sebenar mereka terletak di Australia dan United Kingdom. Menurutnya, ada lebih 10 restoran Karen’s Diner yang telah berkembang maju di negara sana.

Restoran Konsep Maki Memaki Tidak Boleh Diterima Orang Sini, Perlu Strategi Lebih Mantap Sesuai Dengan Budaya Lokal

restoran konsep maki memaki

Terbaharu, konsep itu telah ditiru oleh sebuah restoran di Jakarta, Indonesia dan mendapat pelbagai reaksi netizen di sana. Ada yang menganggap budaya karen atau maki memaki tidak boleh diterima dalam kalangan rakyat di sini walaupun makanannya enak.

“Buat orang Indonesia yang kesehariannya masih sarat sopan santun, Karen’s Diner di Jakarta akan gagal. Walau makanannya enak, menjaga pelanggan biar tetap nafsu makan sambil dimarahin itu memerlukan strategi yang lebih matang biar kesannya tidak sekadar ‘menipu’ sahaja.

“Orang datang ke sini pasti bukan untuk makanannya tapi untuk pengalamannya dan itu tricky sangat. Kalau sampai ditawarkan banyak gimik marah-marah dan bukan fun, orang tidak akan pedulu makanannya seenak apa,” kata seorang netizen yang mengulas tentang restoran konsep maki memaki tersebut dan mendapat sokongan ramai dari netizen.

Kebanyakan Orang Indonesia Masih Fokus Dengan Sarat Santun

restoran konsep maki memaki

Tambahnya, jika dibandingkan dengan Karen Diner di luar negara, Aussie, mereka dari awal sudah yakin dengan jenamanya.

“Pelanggan boleh beri rate buruk, tapi makanan kami (Karen Diner Aussie) enak dan 100% fun. Dan pelanggan akan rela dilakukan apa sahaja demi mendapatkan pengalaman ini.

“Sementara kita seperti masih cek pasar, ‘kalau macam ni orang tersingggung tak ya,’ da lain-lain,” katanya lagi yang menerangkan restoran konsep maki memaki masih tidak boleh diterima lokal di sini.

Tiru Konsep Karen Diner Barat, Perlu Banyak Belajar Agar Terlihat Natural

restoran konsep maki memaki

Dalam pada itu, dia juga menerangkan bagaimana Karen Diner Indonesia boleh bertahan jika restoan mempertahankan nilai lokal.

“Kita seringkali gagal kalau adapatasi, tapi kalau mengusung sesuatu yang sederhana dan lokal-lokal justeru berjaya.

“Selama mereka bisa mempertahakan lokal value, dari segi ketengahkan kelazatan makanan dan gimik yang seimbang, serta juga tetap fun, perniagaannya akan mudah-mudahan baik-baik saja,” tambahnya lagi.

@kakefoodie Replying to @aquariangirl78 iya… nih versi panjangnya.. #karensdiner #karensdinerjakarta #yukkulinerbareng #serunyakuliner #marikitacoba #kulinerjakarta ♬ original sound – kakefoodie

Pertahankan Lokal Value, Ketengahkan Kelazatan Makanan

restoran konsep maki memaki

Meninjau komen orang ramai yang lain, mereka menganggap Karen Diner Indonesia kelihatan hanya lebih kepada memaksa, bukan natural dan hanya fokus kepada marah-marah.

“Ya setuju, memang memerlukan pembaharuan yang lebih dalam lagi walaupun cuma sekadar meniru. Mungkin mereka boleh belajar dari Squidward,” kata seorang netizen memberi komen terhadap restoran konsep maki memaki yang telah dibuka di negara jiran, Indonesia.

Perlu Pembaharuan, Bukan Sekadar Meniru

Semoga dengan feedback orang ramai seperti ini, pihak restoran boleh mengambil pandangan dan pendapat untuk menambahbaik apa yang perlu kerana budaya orang Asia berbeza dengan budaya barat.

Kalau buka dekat Malaysia? Macam mana penerimaan rakyat di sini pula ya?

Sumber: goodghan

Baca juga: “Block I..”, Perbualan Mesej Rider Dengan Pelanggan Bikin Ramai Geli Hati, Rasa Kelakar & Malu..

tags: | |